Carlos Kaiser

hancau.netCarlos Henrique Raposo, atau yang lebih dikenal dengan nama Carlos Kaiser adalah mantan pemain sepak bola Brazil yang bermain sebagai striker. Namun sebenarnya, ia tidak pernah benar-benar bermain dalam laga resmi dengan alasan cedera dan tipu muslihat lainnya. Penasaran? Mari simak kisahnya.

Dibesarkan pada masa kejayaan Brazil usai memenangkan piala dunia 1970, Raposo yang kemudian mengganti namanya menjadi Carlos Kaiser menggantung mimpi untuk menjadi superstar di lapangan hijau. Ia ingin menjadi pemain sekelas Pele ataupun Carlos Alberto yang berhasil mengantarkan Brazil menjadi Kampiun di Meksiko.

Saat anak-anak di Brazil berhenti bermimpi ketika sadar tidak memiliki kemampuan menggocek bola, namun tidak dengan Kaiser. Meski tidak memiliki kemampuan yang mumpuni, ia tetap berambisi mengejar mimpinya dengan cara yang tidak terpuji, yaitu “menipu”.

Hebatnya, strategi Kaiser berlangsung dengan mulus. Dengan tipu menipu, ia sempat dikontrak tim elit Brazil, seperti Botafogo, Vasco da Gama, Flamengo, Palmeiras, serta klub asal Prancis Gazelec Ajaccio. Ia pernah mengklaim pernah bermain di Argentina dan Amerika Serikat.

Awal Karir Carlos Kaiser

Kaiser sukses membangun 20 tahun karir sebagai penyerang tanpa mencetak 1 gol pun. Carlos sebenarnya bukan tidak memiliki kemampuan. Saat remaja, ia sempat mendapatkan trial di klub Meksiko. Namun, karena dianggap tidak layak Kaiser dipulangkan ke Brazil. Sepulang dari Meksiko inilah karir tipu menipunya dimulai.

Di awal tahun 1980an, ia mulai menumpuk pertemanan dengan bintang-bintang Brazil yang tengah naik daun kala itu. Kaiser kerap men-service teman-temannya itu di tempat hiburan malam, cafe, atau pun klub malam. Sebagai imbalannya, Kaiser meminta pemain-pemain tersebut merekomendasikan namanya ke beberapa club yang mengontrak mereka. Tidak perlu kontrak panjang. Kaiser hanya perlu meyakinkan rekan-rekannya itu agar mau memberikannya kontrak trial selama 3 bulan.

Di sini hal yang menarik akan muncul. Setelah dikontrak Kaiser akan mengaku dirinya butuh beberapa minggu untuk mengembalikan kondisi terbaiknya. Jadi, bulan-bulan pertamanya di klub ia hanya akan mengisinya dengan latihan-latihan fisik. Berlari mengelilingi lapangan, tanpa harus memperlihatkan kemampuannya dengan bola.

Siasat Carlos Kaiser

Jika melihat kondisi fisik Kaiser, orang pasti akan langsung percaya bahwa dirinya adalah pesepak bola profesional. Maklum saja, Kaiser memang memiliki postur yang bagus dan ideal untuk pemain sepak bola.

Ketika masa berlatih fisik selesai, dan diminta untuk berlatih dengan bola. Carlos Kaiser akan mengeluarkan jurus kedua.

“Saya akan meminta pemain lain memberi saya umpan. Lalu, saya menendang bola itu jauh-jauh. Saat pemain itu kembali setelah mengambil bola, saya akan memegangi hamstring saya, pura-pura cedera,” ungkap Kaiser.

Setelah itu, selama 20 hari ia akan ditemani oleh tim medis. Modus seperti ini, terus dilakukan oleh Kaiser dari satu klub ke klub lainnya dan berhasil. Ketika itu, informasi memang masih terbatas. Internet belum ada, sehingga klub sulit mendapatkan informasi tentang Kaiser.

Carlos Kaiser Bergabung Klub Besar

Pada awal tahun 1990an, ketika para pemain Brazil banyak dilirik oleh klub-klub Eropa. Kaiser pun tak mau ketinggalan. Entah bagaimana caranya, Kaiser akhirnya bisa bergabung dengan klub Prancis Gazelec Ajaccio yang ketika itu tampil di liga 2.

Untuk tim sekelas Ajaccio, kedatangan pemain asing memang sangat dinantikan. Apalagi, sang pemain datang dari Brazil yang sejak dulu dikenal sebagai gudangnya bintang-bintang dengan skill yang mumpuni.

Harapan untuk menyaksikan aksi-aksi spektakuler kaiser pun mengisi benak para supporter yang sedari tadi antusias dengan kedatangannya di lapangan hijau itu untuk berlatih. Kondisi ini membuat hati Kaiser grogi dan panik ketika baru memasuki lapangan. Di satu sisi, ia merasa menjadi superstar. Akan tetapi di sisi lain, ia khawatir penyamarannya akan terbongkar.

Kaiser tidak pernah kehabisan ide. Setelah menyapa supporter, melambaikan tangan, dan mencium emblem klub di kostumnya Kaiser mengambil bola yang akan digunakan untuk latihan klub. Satu per satu bola-bola itu ia tendang ke arah supporter untuk dibawa pulang sebagai souvenir.

Bola-bola di lapangan tidak tersisa lagi dan pelatih tak bisa berbuat apa-apa. Mereka tidak bisa berlatih tanpa bola. Akhirnya, latihan hari itu hanya diisi dengan latihan fisik, peregangan, dan fitnes yang memang merupakan keahlian dari Kaiser.

Kaiser menyambung karirnya dengan kebohongan demi kebohongan, hingga akhirnya ia benar-benar pensiun dari lapangan hijau pada usia 39 tahun. Sepanjang karirnya selama 20 tahun, Kaiser hanya tampil sebanyak 12 kali sebagai pemain pengganti di Ajaccio tanpa berhasil mencetak satu gol pun. (fix)

Editor:

One thought on “Carlos Kaiser, Penipu Ulung Dalam Sejarah Sepak Bola Dunia”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *