Bill Gates Dalam Lingkaran Teori Konspirasi Dunia

hancau.net – Berbagai teori konspirasi terkait virus corona berhembus kencang. Secepat penyebaran wabah ini di dunia, yang seakan makin memperkeruh situasi pandemi Covid-19 ini. Salah satunya menimpa Bill Gates, yang sejak awal pandemi memang gencar mendanai penelitian dan pengembangan vaksin virus corona. Sejumlah teori konspirasi meragukan langkah yang diambil Bill Gates untuk mengembangkan vaksin tersebut.

Ada beragam konspirasi yang terkait dengan virus corona. Mulai dari virus ini berasal dari laboratorium Cina dan sengaja dilepaskan sebagai senjata biologis. Kemudian, ada pula yang mengatakan bahwa virus ini sebenarnya berasal dari Amerika Serikat.

Teori konspirasi lain juga ada yang mengatakan bahwa Covid-19 bukan disebabkan oleh virus, melainkan radiasi teknologi 5G. Terlepas dari semua konspirasi yang telah disebutkan, banyak netizen beranggapan bahwa pendiri Microsoft sebagai orang di balik layar pandemi Covid-19.

Bahkan cuitan yang mengaitkan antara Bill Gates dengan virus corona ini mengalahkan teori lainnyan seperti senjata biologis Cina dan juga 5G.

Berdasarkan data analisis media sosial Zignal Labs, dikatakan bahwa sebanyak 18.000 konten yang ditemukan dan mengaitkan Bill Gates dengan virus corona sepanjang bulan Maret hingga awal April 2020. Data dari New York Times, informasi hoaks yang diarahkan kepada pendiri Microsoft ini banyak disebarkan melalui youtube, facebook, dan juga twitter. Setidaknya, ada 16.000 post di facebook selama awal 2020 ini dengan jumlah like dan juga komentar hampir 900.000 kali.

Hal inilah yang kemudian menggiring teori konspirasi yang mengatakan Bill Gates adalah orang dibalik layar dari penyebaran virus corona.

Rumor yang disebarkan memang berbeda-beda. Namun, kebanyakan dari itu semua menyatakan bahwa Bill Gates menciptakan Covid-19 untuk mendapatkan keuntungan dari vaksin. Dia juga dituding bergabung ke dalam sebuah organisasi yang ingin menyisihkan umat manusia serta akan menerapkan sistem pengawasan global.

Hal ini kemudian diperkuat dengan video pidato Bill Gates pada 2015, dimana ia memperingatkan mengenai penyakit infeksi yang akan menjadi ancaman terbesar untuk umat manusia.

Di dalam video yang telah ditonton 27 juta orang tersebut, Bill Gates mengatakan akan ada jutaan penduduk di bumi yang meninggal namun bukan karena nuklir atau pun perang. Tapi, karena infeksi virus mikroba.

Menurut Bill Gates, pemerintah di dunia terlalu banyak berinvestasi pada pencegahan nuklir. Sangat sedikit yang tertarik untuk investasi pada sistem kesehatan global untuk menghentikan epidemi, sehingga muncul ketidaksiapan pemerintah dunia untuk menghadapi epidemi selanjutnya.

Sayang seribu sayang, pendapatnya soal pemerintah dunia menjadi bumerang baginya. Kini banyak tudingan konspirasi yang menimpa dirinya.

Bill Gates fokus pada pengembangan vaksin, pasalnya vaksin merupakan satu-satunya cara bagi dunia untuk pulih kembali. Menurutnya, dunia perlu meningkatkan langkah-langkah pengujian vaksin jika virus corona ingin cepat selesai.

Dalam blog pribadinya, GatesNotes, ia menuliskan pembuatan vaksin bisa memakan waktu 9 bulan hingga 2 tahun. Tapi, ia lebih yakin bahwa pengadaan vaksin ini akan tersedia dalam 18 bulan. Artinya, vaksin bisa tesedia secara luas sekitar pertengahan tahun 2021.

Namun bukannya mendapatkan apresiasi, malah muncul konspirasi baru. Banyak yang beranggapan vaksin virus corona dari Bill Gates ini, yang mulai diujicoba kepada manusia di awal April ini sudah ada microchip-nya yang akan ditanamkan ke banyak orang untuk mengawasi masyarakat dunia.

Bill Gates sendiri menyadari bahwa langkah yang diambilnya pasti mendapatkan pro dan kontra. Namun ia tetap teguh pada niatnya, dan tidak ambil pusing dengan teori konspirasi yang terus bermunculan.

Di masa seperti sekarang memang agak sulit membedakan, mana yang benar, kebetulan, atau cuma cocokologi saja. Jadi, kita sebagai masyarakat jangan mudah percaya pada informasi yang belum valid. Apalagi jika kita hanya mendapatkannya dari broadcasting yang tidak jelas asalnya tanpa konfirmasi terlebih dahulu. (fix)

Sumber: CNBC